Planet ke Sembilan: Pencarian Planet Lain Di Tata Surya
Pada tahun 2016, para peneliti mengusulkan kemungkinan keberadaan planet kesembilan, yang untuk saat ini dijuluki “Planet Sembilan” atau Planet X. Planet ini diperkirakan bermassa 10 kali massa Bumi dan mengorbit matahari antara 300 hingga 1.000 kali lebih jauh dari orbit Bumi.
Para ilmuwan belum pernah melihat Planet Sembilan. Mereka menyimpulkan keberadaannya dari efek gravitasinya terhadap objek-objek lain di Sabuk Kuiper, sebuah area di pinggiran tata surya yang menjadi rumah bagi batuan es yang tersisa dari kelahiran tata surya. Objek-objek Sabuk Kuiper yang juga disebut objek trans-Neptunus ini memiliki orbit yang sangat elips atau lonjong yang sejajar dengan arah yang sama.
Ilmuwan Mike Brown dan Konstantin Batygin dari California Institute of Technology di Pasadena menggambarkan bukti keberadaan Planet Sembilan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Astronomical Journal. Penelitian ini didasarkan pada model matematika dan simulasi komputer dengan menggunakan pengamatan terhadap enam Objek Sabuk Kuiper yang lebih kecil dengan orbit yang selaras dengan materi yang sama.
Sebuah hipotesis yang diajukan pada bulan September 2019 di server pra-cetak arXiv menunjukkan bahwa Planet Sembilan mungkin bukan planet sama sekali. Sebaliknya, Jaku Scholtz dari Durham University dan James Unwin dari University of Illinois di Chicago berspekulasi bahwa itu mungkin sebuah lubang hitam purba yang terbentuk segera setelah Big Bang dan kemudian ditangkap oleh tata surya kita, demikian menurut Newsweek. Tidak seperti lubang hitam yang terbentuk dari keruntuhan bintang raksasa, lubang hitam primordial diperkirakan terbentuk dari gangguan gravitasi kurang dari satu detik setelah Big Bang, dan lubang hitam yang satu ini akan sangat kecil (berdiameter 5 cm) sehingga sulit untuk dideteksi.
Para astronom masih belum menemukan Planet 9 dalam pencarian mereka. Survei langit tahun 2022 yang dilakukan dengan menggunakan Atacama Cosmology Telescope (ACT) 6 meter di Chili menemukan ribuan kandidat sumber sementara tapi tidak ada yang bisa dikonfirmasi.
Ujung Tata Surya
Melewati Sabuk Kuiper adalah bagian paling ujung dari tata surya, yaitu heliosfer, sebuah wilayah luas berbentuk tetesan air mata yang berisi partikel bermuatan listrik yang dilepaskan oleh matahari. Banyak astronom berpendapat bahwa batas heliosfer, yang dikenal sebagai heliopause, adalah sekitar 9 miliar mil (15 miliar km) dari matahari.
Awan Oort terletak jauh melewati Sabuk Kuiper, yang dianggap berada antara 2.000 dan 5.000 unit astronomi (AU) dari matahari. Tepi luar Awan Oort dapat mencapai jarak 10.000 hingga 100.000 AU dari matahari. Satu AU setara dengan sekitar 93.000.000 mil (150 juta kilometer). Awan Oort adalah rumah bagi miliaran, atau bahkan triliunan objek, menurut NASA Science.
Teori Pembentukan dan Penemuan Tata Surya
Sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, awan gas dan debu yang gelap mulai runtuh. Saat menyusut, awan tersebut memipih menjadi piringan berputar yang dikenal sebagai nebula matahari, menurut NASA Science.
Panas dan tekanan akhirnya menjadi sangat tinggi sehingga atom-atom hidrogen mulai bergabung membentuk helium. Reaksi nuklir melepaskan sejumlah besar energi dan terbentuklah matahari kita.
Matahari mengakumulasi sekitar 99% materi yang ada dan materi yang tersisa di bagian yang lebih jauh dari matahari membentuk gumpalan-gumpalan kecil di dalam piringan yang berputar. Beberapa gumpalan ini memiliki massa yang cukup besar sehingga gravitasinya membentuknya menjadi bola, menjadi planet, planet katai, dan bulan. Sisa-sisa lainnya menjadi asteroid, komet, dan bulan-bulan kecil yang membentuk tata surya kita.
Selama ribuan tahun, para astronom telah mengikuti titik-titik cahaya yang tampak bergerak di antara bintang-bintang. Orang Yunani kuno menamainya planet, yang berarti “pengembara”. Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus telah dikenal pada zaman kuno, dan penemuan teleskop menambahkan Sabuk Asteroid, Uranus, Neptunus, Pluto, dan banyak bulan di planet-planet ini. Pada awal era antariksa, ada puluhan wahana yang diluncurkan untuk menjelajahi sistem kita, sebuah petualangan yang masih terus berlanjut sampai sekarang.
Sejauh ini sudah ada lima objek buatan manusia, Voyager 1, Voyager 2, New Horizons, Pioneer 10, dan Pioneer 11, yang berhasil melewati ambang batas ke ruang antarbintang.
DAFTAR PUSTAKA Solar system planets, order and formation: A guide, Space.com NASA solar system exploration Prialnik, Dina K., Antonella Barucci, and Leslie Young, eds. The Trans-Neptunian Solar System.Elsevier, 2019. Pirani, Simona, et al. "Consequences of planetary migration on the minor bodies of the early solar system." Astronomy & Astrophysics 623 (2019): A169. Scholtz, Jakub, and James Unwin. "What if Planet 9 is a primordial black hole?." Physical Review Letters 125.5 (2020): 051103. Brown, Michael E., and Konstantin Batygin. "Observational constraints on the orbit and location of planet nine in the outer solar system." The Astrophysical Journal Letters 824.2 (2016): L23. Raymond, Sean N., et al. "Building the terrestrial planets: Constrained accretion in the inner Solar System." Icarus 203.2 (2009): 644-662.