Bumi adalah planet ketiga dari matahari. Meskipun para ilmuwan terus berburu petunjuk kehidupan di luar Bumi, planet Bumi tetap menjadi satu-satunya tempat di alam semesta di mana organisme hidup pernah ditemukan.
Bumi adalah planet terbesar kelima di tata surya. Ukurannya lebih kecil dari empat planet gas raksasa yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, namun lebih besar dari tiga planet berbatu lainnya, yaitu Merkurius, Mars, dan Venus.
Bumi memiliki diameter sekitar 13.000 kilometer dan sebagian besar berbentuk bulat karena gravitasi pada umumnya menarik materi menjadi bola. Namun, perputaran planet bumi menyebabkannya terjepit di kutubnya dan menggembung di khatulistiwa, sehingga bentuk Bumi yang sebenarnya adalah “bola bulat lonjong.”
Planet bumi ini unik karena berbagai alasan, namun ketersediaan air dan oksigen adalah dua hal yang paling menonjol. Air mencakup sekitar 71% permukaan bumi, dengan sebagian besar air berada di lautan planet kita. Sekitar seperlima atmosfer bumi terdiri dari oksigen, yang diproduksi oleh tanaman.
Pembentukan dan Perubahan Planet Bumi
Para ilmuwan memperkirakan bahwa bumi terbentuk pada sekitar waktu yang hampir bersamaan dengan matahari dan planet-planet lain yaitu sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu ketika tata surya menyatu dari awan gas dan debu raksasa yang berputar yang dikenal sebagai nebula matahari. Ketika nebula runtuh akibat gaya gravitasinya sendiri, nebula berputar lebih cepat dan memipih menjadi sebuah piringan. Sebagian besar materi di dalam piringan tersebut kemudian ditarik ke arah pusat dan membentuk matahari.
Partikel-partikel lain di dalam piringan bertabrakan dan saling melekat membentuk benda-benda yang lebih besar, termasuk Bumi. Para ilmuwan menduga bahwa bumi bermula dari massa batuan yang tidak mengandung air.
“Diperkirakan karena asteroid dan komet yang terbang bertabrakan dengan Bumi, kondisi Bumi pada masa awal mungkin seperti neraka,” kata Simone Marchi, seorang ilmuwan astronomi dari Southwest Research Institute di Boulder, Colorado.
Namun, analisis mineral yang terperangkap di dalam kristal mikroskopis kuno menunjukkan bahwa ada cairan yang sudah ada di Bumi selama 500 juta tahun pertama, kata Marchi.
Bahan-bahan radioaktif di dalam batuan dan tekanan yang meningkat jauh di dalam bumi menghasilkan panas yang cukup untuk melelehkan bagian dalam planet ini, menyebabkan beberapa bahan kimia naik ke permukaan dan membentuk air, sementara yang lain menjadi gas di atmosfer. Bukti terbaru menunjukkan bahwa kerak dan lautan Bumi mungkin terbentuk dalam waktu sekitar 200 juta tahun setelah planet ini terbentuk.
Orbit Bumi Terhadap Matahari
Ketika Bumi mengorbit matahari, planet ini secara bersamaan berputar mengelilingi garis imajiner yang disebut poros yang melintasi intinya, dari Kutub Utara ke Kutub Selatan. Bumi membutuhkan waktu 23,934 jam untuk menyelesaikan rotasi pada porosnya dan 365,26 hari untuk menyelesaikan orbit mengelilingi matahari. Lamanya hari dan tahun kita di bumi ditentukan oleh putaran ini.
Poros rotasi bumi miring terhadap bidang ekliptika, sebuah permukaan imajiner yang melintasi orbit planet mengitari matahari. Hal ini berarti belahan bumi utara dan selatan terkadang mengarah atau menjauh dari matahari tergantung pada waktu dalam setahun, dan hal ini mengubah jumlah cahaya yang diterima belahan bumi tersebut, yang mengakibatkan perubahan musim.
Bumi mengorbit pada matahari di dalam apa yang disebut ” Zona Goldilocks,” di mana temperaturnya sesuai untuk mempertahankan air dalam bentuk cair di permukaan planet ini. Orbit Bumi bukanlah lingkaran sempurna, melainkan berbentuk elips yang agak lonjong, mirip dengan orbit planet-planet lain di tata surya kita. Planet kita sedikit lebih dekat ke matahari di awal Januari dan lebih jauh di bulan Juli, meskipun jarak ini memiliki efek yang jauh lebih kecil pada suhu yang kita alami di permukaan planet dibandingkan dengan kemiringan sumbu Bumi.
Statistik mengenai orbit bumi, menurut NASA:
- Jarak rata-rata dari bumi dengan matahari: 149.598.262 km
- Perihelion (jarak terdekat dengan matahari): 147.098.291 km
- Aphelion (jarak terjauh dari matahari): 152.098.233 km
- Lama bumi berotasi tunggal pada porosnya: 23,934 jam
- Lama bumi satu kali revolusi mengelilingi matahari: 365,26 hari
- Kemiringan ekuator terhadap orbit: 23,4393 derajat